SUMUR THALES
Dunia dalam Setitik Air
Dimusim panas 1999, Universitas Cornell menerbitkan riset yang isi
pokonya adalah menunjukan jika cinta sungguh merupakan obat-obatan. Pesisnya,
ia adalah campuran dari dopamine, feniletilamin dan oksitosin di aliran darah
yang mampu menghasilkan sensasi yang sering kita sebut ‘tergila-gila’. Cinta,
kata para peneliti, pada kenyataanya merupakan bentuk kegilaan yang terinduksi
secara kimiawi. Kondisi ini bertahan terus sampai tubuh membangun sebuah
kekebalan terhadap substansi-substansi yang terlibat yang biasanya hanya
dibangun dari pertemuan, kencan, dan membesarkan anak di masa alanya. Cinta,
seperti yang kita rasakan adalah hal terpenting yang dapat terjadi pada diri
seseorang dan seharusnya ditempatkan sebagai landasan, jadi bukannya dalam
sepucuk jarum suntik yang diinjeksikan kepada mereka yang kekurangan cinta.
Kesimpulan-kesimpulan dari Universitas Cornell ini didasarkan pada prinsip
‘reduksionisme’ : pemikiran yang menganggap segala sesuatu dapat dipahami dengan
cara mesmisah-misahkan komponen-komponen penyususnannya atau bahwa
proses-proses komplek dan berskala besar dapat diphami dalam istilah –istilah
yang lebih sederhana. Penelitian dapat menjadi using, cepat dan lambat.namun
jika ia dapat bertahan,maka ini bukan pertama kalinya ilusi-ilusi kita mulai
dihalau oleh pemikiran yang reduksionistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar