Selasa, 22 November 2016



Kacamata Kant
Meletakan Manusia di Alam Semesta
Para penikmat masuk dapat mendeteksi kejernihan rekaman musik yang tidak dapat dirasakan oleh mereka yang tidak begitu menyukai musik. Mereka rela menghabiskan sejumlah besar waktu dan uang untuk memperoleh amplifuer dan sistem speaker yang dapat menghasilkan suara sejernih aslinya. Meskipun begitu, sistem bi-fi sesempurna apa pun tetap saja gagal meraih kesempurnaan.  Keburaman yang terjadi dibeberapa titik di dalam proses rekaman ke piringan hitam tetap memberikan peluang bisnis bagi pengembangan perangkat elektronika generasi berikutnya. Mungkin akan tiba waktunya, saat tekhnologi audio telah sedemikian canggih sehingga satu-satunya pembatas bagi para penikmat bukan lagi sistem stereo yang buruk, melainkan alat pendengaran manusia itu sendiri. Pada titik ini, para filsufmungkin dapat mengatakan sesuatu berkenaan bi-fi ini. Apapun yang ditambahkan pada kemampuan telinga, atau pencapaian kualitas rekaman yang sejernih kristal, tidak akan membedakan kualitasnya, selain hanya sejenisnya saja. Kita dapat mendengarkn bunyi-bunyian seperti itu karena struktur khusus yang dimiliki telinga kita. Sebuah makhluk yang berbeda jenis pendengarannya seperti kelelawar yang mendengar secara berbeda karena sistem pendengarannya bekerja diwilayah frekuensi yang berbeda dengan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar