Minggu, 01 Januari 2017


70 Persen Aset Negara Dikuasai Asing, Indonesia (Tidak) Merdeka!

Gegap gempita perayaan 17 Agustusan bergema di seantero wilayah Nusantara, tanggal yang dijadikan simbol kemerdekaan negara–yang oleh para pendirinya diberi nama–Indonesia ini, sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya dirayakan dengan berbagai macam perayaan.
Boleh jadi ada yang berpendapat, bahwa tidak ada yang salah dengan segala acara seremonial dan segala perayaan tersebut. Namun, yang perlu diingat, bahwa hari ini perayaan 17 Agustus dilaksanakan pada saat kondisi perekonomian negara terpuruk pada titik terendah. Nilai tukar rupiah mendekati angka Rp. 15.000,00, angka terendah sejak krisis moneter dan multidimensi pada tahun 1998-1999
Bangsa Indonesia yang merupakan bangsa Muslim terbanyak di seluruh dunia, ternyata tidak lebih dari seekor ayam yang kelaparan dan terancam kematian di dalam lumbung padi. Indonesia adalah negara kaya, yang sangat kaya, kekayaan alam yang dimilikinya, sebagaimana yang dikatakan oleh Forbes Wilson pencuri kandungan alam Indonesia dari Perusahaan Freeport asal Amerika, “Negeri dengan kekayaan alam yang nyaris membuat saya gila.”
Akan tetapi, sebagaimana temuan yang dipaparkan oleh Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Dr Pratikno mengatakan hingga saat ini, aset negara sekitar 70–80 persen telah dikuasi bangsa asing.
“Kondisi bangsa kita saat ini sudah mengkhawatirkan sehingga tanpa dukungan dan kebijakan oleh semua elemen bangsa maka lambat laun seluruh aset akan jatuh ke tangan orang asing,” katanya saat membawakan arahan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Keluarga Alumni UGM (KAGAMA) menyambut pra Munas XII pada tahun 2014 yang lalu di Kendari.
Penguasaan ini telah menjadikan Indonesia ibarat makhluk yang telah dijinakkan, oleh majikannya, yakni para perampok sekaligus penguasa (baca: penjajah) kekayaan alam ini. Karena setelah kekayaannya dikuasai, maka kemerdekaan untuk menentukan sikap pun akhirnya dikuasai oleh para penjajah ini.
Dengan sebuah kenyataan ironis yang begitu menyedihkan ini, akhirnya 80 % lebih rakyat Indonesia yang beragama Islam, diperlakukan semena-mena oleh para penjajah kafir asing. Mereka terjebak dalam kemiskinan, gizi buruk, pembodohan, diadu domba dan dibunuhi satu demi satu atas nama perang melawan terorisme, yang sarat dengan pesanan asing.
Dalam usianya yang diklaim telah mencapai 70 tahun, negara ini masih dikuasai VOC dalam bentuk yang lebih modern, sama-sama perusahaan asing, tetapi dulu VOC milik Belanda, sekarang Freeport milik Amerika, sama-sama penjajah, tetapi dahulu Belanda dengan Marsosenya, sekarang Amerika Serikat dengan Densus 88 nya. (Abu Tsani/muqawamah.net)

Mineral========95%======Freeport Amerika kuasai Papua sejak 1967

Migas=========85%========= 26 blok Migas Indonesia dikuasai oleh Amerika dan Prancis

Batubara========75-80%========Perusahaan asing kuasai tambang batubara

Perkebunan =======65-70%======Hasil-hasil perkebunan Asing kuasai pasar.

Pasar Tekstil =========80%========Tekstil impor menguasai pasar

Pasar Farmasi========80%=========Pasar farmasi dikuasai produsen obat Amerika.

Teknologi ============92%==========Pasar Teknologi Indonesia dikuasai asing

Telekomunikasi ==========70%=========Satelit Indonesia dijual ke Singapura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar