Berfikir
Kritis-Dialektis
Seorang ilmuan dalam
menghadapi setiap persoalan harus mempunyai sikap-sikap ilmiah, antara lain:
objektif, dalam arti kata tidak memihak kecuali pada kebenaran yng dituju.
Demikian pula bersikap terbuka terhadap setiap kemungkinan adanya
oendapat-pendapat baru atau teori baru yang mengatasi pendiriannya yang telah dianut
semula. Seorang ilmuwan seharusnya tidak gegabah untuk mengatakan bawha apa yang dipeganginya dalam suatu
masalah tertentu adalah kebenaran yang tidak dapat dibantah. Bahkan sepantasnya
seorang ilmuan tidak mengatakan bahwa ia telah mencapai kebenaran. Sebaliknya
ia harus berkata bahwa ia telah mendekati kebenaran. Karena suatu teori ilmiah,
seperti dikatakan Karl R. Popper, tidak pernah benar secara definitif. Lebih
baik dikatakan bahwa kita semakin mendekati kebenaran, karena teori-teori kita
menjadi semakin terperinci dan bernuansa. Kita harus selalu meninggalkan suatu
teori jika muncul lain yang ternyata lebih memuaskan untuk mengerti
fakta-fakta. Sikap lain dari seorang ilmuwan adalah aposteriori dan menghindari
kan sikap apriori. Apriori artinya menerima sesuatu tanpa pikir, tanpa koreksi,
argumen, dalil, penyelidikan. Sedangkan aposteriori adalah bersikap kritis
terhadap sesuatu dan tidak menerimanya kecuali setelah ada bukti dan argumen
yang dianggapnya benar dan kuat untuk menerima hal itu.
Maka untuk menghindari
diri dari sikap kaku dan subyektif terhadap suatu pendirian atau teori, seorang
ilmuwan harus menggunakan metode Pemikiran Kritis_Dialektis, yaitu suatu metod
pemikiran yang menggunakan cara petanyaan-pertanyaan dan kritik-kriktikan
sebanyak-banyaknya dan sedaitl-detailnyaterhadap suatu pendirian atau pendapat
atau problem. Setiap pendapat atau teori yang dihadapi harus diteliti dengan
sedalam-dalamnya, dengan menggunakan berbagai macam kritikan dan pertanyaan
yang dapat mengungkap, kalau terdapat kelemahan-kelemahan dalam teori tersebut.
Sebaab suatu pendirian mungkin kelihatannya baik dan masuk akal, akan tetapi
bila diteliti sedalam-dalamnya akan diperoleh keterangan yang bertentangan
didalamnya. Oleh karena itu semakin kuat sesuatu teori dan pendapat bertahan
terhadap kritik-kritikan semakin kuatlah kebenaran dari teori atau pendapat
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar