Senin, 14 November 2016

Berfikir Kritis-Dialektis
            Seorang ilmuan dalam menghadapi setiap persoalan harus mempunyai sikap-sikap ilmiah, antara lain: objektif, dalam arti kata tidak memihak kecuali pada kebenaran yng dituju. Demikian pula bersikap terbuka terhadap setiap kemungkinan adanya oendapat-pendapat baru atau teori baru yang mengatasi pendiriannya yang telah dianut semula. Seorang ilmuwan seharusnya tidak gegabah untuk mengatakan  bawha apa yang dipeganginya dalam suatu masalah tertentu adalah kebenaran yang tidak dapat dibantah. Bahkan sepantasnya seorang ilmuan tidak mengatakan bahwa ia telah mencapai kebenaran. Sebaliknya ia harus berkata bahwa ia telah mendekati kebenaran. Karena suatu teori ilmiah, seperti dikatakan Karl R. Popper, tidak pernah benar secara definitif. Lebih baik dikatakan bahwa kita semakin mendekati kebenaran, karena teori-teori kita menjadi semakin terperinci dan bernuansa. Kita harus selalu meninggalkan suatu teori jika muncul lain yang ternyata lebih memuaskan untuk mengerti fakta-fakta. Sikap lain dari seorang ilmuwan adalah aposteriori dan menghindari kan sikap apriori. Apriori artinya menerima sesuatu tanpa pikir, tanpa koreksi, argumen, dalil, penyelidikan. Sedangkan aposteriori adalah bersikap kritis terhadap sesuatu dan tidak menerimanya kecuali setelah ada bukti dan argumen yang dianggapnya benar dan kuat untuk menerima hal itu.
            Maka untuk menghindari diri dari sikap kaku dan subyektif terhadap suatu pendirian atau teori, seorang ilmuwan harus menggunakan metode Pemikiran Kritis_Dialektis, yaitu suatu metod pemikiran yang menggunakan cara petanyaan-pertanyaan dan kritik-kriktikan sebanyak-banyaknya dan sedaitl-detailnyaterhadap suatu pendirian atau pendapat atau problem. Setiap pendapat atau teori yang dihadapi harus diteliti dengan sedalam-dalamnya, dengan menggunakan berbagai macam kritikan dan pertanyaan yang dapat mengungkap, kalau terdapat kelemahan-kelemahan dalam teori tersebut. Sebaab suatu pendirian mungkin kelihatannya baik dan masuk akal, akan tetapi bila diteliti sedalam-dalamnya akan diperoleh keterangan yang bertentangan didalamnya. Oleh karena itu semakin kuat sesuatu teori dan pendapat bertahan terhadap kritik-kritikan semakin kuatlah kebenaran dari teori atau pendapat lain.
                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar